Patah Untuk Tumbuh
Aku yang terlihat kuat adalah aku yang sedang menyembunyikan badainya, aku beneran gak sekuat itu, aku cuman lagi berusaha buat enggak nangis didepan banyak orang, aku cuman enggak mau keliatan lemah aja, walau sebenarnya jujur aku cape.
Aku pengen cerita ke Tuhan, aku enggak punya siapa-siapa buat cerita, aku cuman pengen dipeluk tanpa harus ditanya kenapa, aku cuman pengen didengar tanpa harus dihakimi, aku pengen nangis sekencang mungkin biar semua orang tahu bahwa aku sedang berantakan, tapi sayangnya enggak ada yang peduli selain diri sendiri.
Sebenarnya semua sedang hancur, aku cuman lagi berusaha buat tetap terlihat tenang saja, kalau mau bertemu dengan aku yang sebenarnya coba tanyakan kepada tembok-tembok kamar yang jadi saksi gimana rumitnya duniaku, kepada bantal yang jadi saksi betapa kerasnya teriakanku, kepada langit-langit kamarku yang paling tau gimana capeknya aku ngadepin dunia, yang kalian lihat diluar itu adalah sosok aku yang sudah didandani sedemikian rupa, yang sudah kusulam bibirnya menjadi mudah tersenyum, yang sudah kusisir rambutnya biar kelihatan rapih, yang selalu kuusap bahunya dan kulapangkan dadanya setiap kali melangkah keluar rumah.
Karena bagiku siapapun enggak berhak atas ceritaku, sebab aku sudah kehilangan rasa percaya, aku yang sekarang sudah tidak menggantungkan harapan lagi kepada siapapun dan semua rasa akan kubiarkan datar saja sampai waktunya tiba.
Aku udah capek buat kejar-kejaran sama hidup, usahaku sudah keterlaluan, selebihnya biarkan tangan Tuhan yang bekerja, sebab aku sudah tidak butuh orang lain lagi, buatku Tuhan saja sudah cukup, biar gimana baiknya Tuhan saja sekarang, aku ikut jalanya. Kalau harus hancur, akan aku terima sehancur mungkin, aku cuman minta 1 hari dimana aku bisa tertidur nyenyak tanpa isi kepala yang berisik, Tuhan aku cuman minta itu.
Aku mau semuanya selesai, aku mau jatah sedihnya habis semua, aku enggak sabar nanti bahagia seperti apa yang sebenarnya sudah Tuhan siapkan buat aku, sebab prosesnya segila ini Tuhan.
Aku yakin didepan nanti akan ada bahagia yang sangat-sangat indah, Tuhan aku percaya kepadamu, tolong lapangkan saja dadaku dan kuatkan pundakku, siapa tahu masih banyak hal berat yang harus kupikul lagi, habiskan semuanya Tuhan, hancurkan aku sehancur-hancurnya, jadikan aku manusia yang paling lemah di bumi ini.
Tuhan..Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan bahagia yang sudah kau siapkan dari lama
Komentar
Posting Komentar